Explore Borneo - Alam Ketapang, Kalimantan Barat
Cuaca hari ini terasa segar, dengan kesetiaan pancaran mentari pagi. Hari ini adalah tugas kami ke Kalimantan Barat. yaitu Ketapang. Beberapa waktu yang lalu hanya sekedar singgah di kota ini, tapi kali ini kami akan ber adventure, menerobos jauh ke dalam indahnya Alam Ketapang.
Menatap kejujuran mentari Pagi di Bandara Soekarno Hatta Jakarta. Cerah pagi ini secerah Semangat kita untuk terus berkarya.
Kota Pontianak dari atas, dengan sungai Kapuasnya.
Ini adalah salah satu Maskot Kuliner di Kota Pontianak. Berasa ada yang kurang jika tidak mampir kesini. Bukan bermaksud Iklan lo ya. Sssttt!! tapi maaf tidak bisa semua makan di sini, hanya untuk tertentu saja ya.
Tugu Digulis. Maskot Kota Pontianak. Bundaran Patung Digulis ini berada di tengah tengah kota Pontianak.
Sampai kota ini yang pasti Wisata Kuliner lah tentunya tak boleh ketinggalan.
Es Krim yang melegenda disini. Es Krim A Ngi, Kuliner rumahan yang terletak di Kota Baru Pontianak, dan tidak pernah sepi pengunjung. Bahkan kadang kadang musti antri untuk mendapatkan tempat duduk.
Petualangan di mulai, pukul 6.00 pagi bergegas ke bandara Supadio Pontianak, untuk terbang menuju Ketapang. Perjalanan udara ke Ketapang hanya memakan waktu sekitar 40 menit.
Hujan adalah Berkah. Tidak menyurutkan semangat untuk berpetualang hari ini.
Gersang dan dahaga hilang dengan tetesan air hujan ini.
Keluar dari kota Ketapang.
Sesampainya di ketapang kami langsung meluncur menuju Air Upas, Perjalanan memakan waktu sekitar 6 jam, menuju arah Kendawangan. Banyak menemukan perbaikan jalan untuk perbaikan infrastruktur disini. Jalan akses yang lama cukup sempit.
Melewati Jalan Pertambangan Bauksit.
Nampak Seperti Grand Canyon. Bumbungan Bauksit yang telah siap untuk di kirimkan ke Balking.
Pukul 5 sore kami sampai di Air Upas. Air Upas merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Ketapang. Ternyata lebih ramai dari yang kubayangkan disini. Sudah ada penginapan, dan pasar modern. Menandakan daerah ini sudah berkembang.
Saatnya untuk istirahat disini. Untuk menyimpan tenaga untuk Puncak kegiatan esok Hari.
Selamat malam, saat untuk beristirahat, melupakan segala lelah, untuk menyambut esok yang penuh harapan.
Sore hari telah menjelang. Tiba saatnya untuk pulang kembali. Sore yang cerah, menerobos lorong lorong jalan utama Perkebunan kelapa sawit di Kendawangan. Sejauh mata memandang, serasa tak ada abis abisnya kulalui jalan ini.
Penyeberangan Air Upas. Salah satu jalan akses yang paling mudah untuk perjalanan dari dan menuju ketapang.
Sambil menunggu antrian, menyantap mie rebus. Di pinggir Sungai. Nikmat apalagi yang kau dustakan.
Mendekati kota Ketapang. Mampir sejenak di pesisir untuk sekedar menikmati Pantai Kalimantan.
"Terasa angan menerawang jauh kesana, saat melihat garis pantai, banyak sekali keinginan yang belum terwujud"
Semoga Tuhan selalu melancarkan setiap usaha dan doa Kita. Amin.
@yohanes_w_bantoro : " Jangan pernah berhenti melangkah, jika kamu masih punya impian"
Ketapang, 28 April 2017. 10.34 WIB
Menatap kejujuran mentari Pagi di Bandara Soekarno Hatta Jakarta. Cerah pagi ini secerah Semangat kita untuk terus berkarya.
Kota Pontianak dari atas, dengan sungai Kapuasnya.
Ini adalah salah satu Maskot Kuliner di Kota Pontianak. Berasa ada yang kurang jika tidak mampir kesini. Bukan bermaksud Iklan lo ya. Sssttt!! tapi maaf tidak bisa semua makan di sini, hanya untuk tertentu saja ya.
Tugu Digulis. Maskot Kota Pontianak. Bundaran Patung Digulis ini berada di tengah tengah kota Pontianak.
Sampai kota ini yang pasti Wisata Kuliner lah tentunya tak boleh ketinggalan.
Es Krim yang melegenda disini. Es Krim A Ngi, Kuliner rumahan yang terletak di Kota Baru Pontianak, dan tidak pernah sepi pengunjung. Bahkan kadang kadang musti antri untuk mendapatkan tempat duduk.
Petualangan di mulai, pukul 6.00 pagi bergegas ke bandara Supadio Pontianak, untuk terbang menuju Ketapang. Perjalanan udara ke Ketapang hanya memakan waktu sekitar 40 menit.
Hujan adalah Berkah. Tidak menyurutkan semangat untuk berpetualang hari ini.
Gersang dan dahaga hilang dengan tetesan air hujan ini.
Keluar dari kota Ketapang.
Sesampainya di ketapang kami langsung meluncur menuju Air Upas, Perjalanan memakan waktu sekitar 6 jam, menuju arah Kendawangan. Banyak menemukan perbaikan jalan untuk perbaikan infrastruktur disini. Jalan akses yang lama cukup sempit.
Melewati Jalan Pertambangan Bauksit.
Nampak Seperti Grand Canyon. Bumbungan Bauksit yang telah siap untuk di kirimkan ke Balking.
Pukul 5 sore kami sampai di Air Upas. Air Upas merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Ketapang. Ternyata lebih ramai dari yang kubayangkan disini. Sudah ada penginapan, dan pasar modern. Menandakan daerah ini sudah berkembang.
Saatnya untuk istirahat disini. Untuk menyimpan tenaga untuk Puncak kegiatan esok Hari.
Selamat malam, saat untuk beristirahat, melupakan segala lelah, untuk menyambut esok yang penuh harapan.
Sore hari telah menjelang. Tiba saatnya untuk pulang kembali. Sore yang cerah, menerobos lorong lorong jalan utama Perkebunan kelapa sawit di Kendawangan. Sejauh mata memandang, serasa tak ada abis abisnya kulalui jalan ini.
Penyeberangan Air Upas. Salah satu jalan akses yang paling mudah untuk perjalanan dari dan menuju ketapang.
Sambil menunggu antrian, menyantap mie rebus. Di pinggir Sungai. Nikmat apalagi yang kau dustakan.
Mendekati kota Ketapang. Mampir sejenak di pesisir untuk sekedar menikmati Pantai Kalimantan.
"Terasa angan menerawang jauh kesana, saat melihat garis pantai, banyak sekali keinginan yang belum terwujud"
Semoga Tuhan selalu melancarkan setiap usaha dan doa Kita. Amin.
@yohanes_w_bantoro : " Jangan pernah berhenti melangkah, jika kamu masih punya impian"
Ketapang, 28 April 2017. 10.34 WIB
Komentar
Posting Komentar